-

Jumat, 31 Agustus 2007

Surat Cinta dari TUHAN

PENGHIBURAN DI TENGAH KESULITAN

Anak-Ku,

Engkau tidak sendirian, karena Aku selalu besertamu! Tidak ada kesedihan, tekanan, keputusasaan yang dapat menjerumuskan dan membelenggumu jika engkau ingat bahwa Aku selalu bersamamu.


Apakah engkau sedang mengalami kesulitan keuangan? Janganlah takut Aku bersamamu. Engkau merasa bingung dan kesepian? Janganlah takut. Aku besertamu. Apakah tubuhmu merasa sakit dan hatimu merasa hancur? Janganlah takut, Aku bersamamu.

Oh, Nak, kalau saja engkau ingat untuk selalu berbicara dengan-Ku setiap hari! Betapa berbedanya hidupmu! Aku telah mengatakannya dalam firman-Ku,"Aku akan selalu menyertaimu."

Ingatlah itu. Jangan acuh tak acuh dengan-Ku. Ketika engkau bangun di pagi hari, undang kehadiran-Ku dengan mengatakan,"Selamat pagi, Tuhan, terima kasih untuk hari yang indah ini." Bicaralah sesering mungkin kepada-Ku sepanjang hari, dan ketika engkau pergi tidur pada malam hari, ingatlah untuk berbicara dengan-Ku lagi. Katakan,"Bapa aku berterima kasih kepada-Mu karena engkau selalu bersamaku dan karena malaikat Tuhan berkemah di sekelilingku, memberiku perlindungan sepanjang malam."

Oh, anak-Ku! Berserulah kepada-Ku, dan aku akan menjawab, karena Aku rindu engkau menjalani kehidupan yang berkelimpahan. Aku rindu agar engkau hidup dalam damai, sukacita dan kemakmuran. Aku rindu engkau bebas dalam roh, jiwa dan tubuh. Aku rindu engkau disembuhkan. Aku rindu agar engkau hidup berhasil dan makmur, karena Aku telah membayar harga sehingga engkau mendapatkan semuanya.

Semua hal tersebut di atas adalah milikmu dalam Roh. Bagian yang harus engkau lakukan hanyalah menerima berkat-berkat ini di dalam nama-Ku. Dalam nama Yesus, engkau bebas! Engkau dibebaskan dari kerajaan kegelapan pada Kerajaan Terang.

Jangan dengarkan dunia beserta masalahnya. Dengarkanlah Aku dan firman-Ku. Jangan terpaku pada masalah dalam hidupmu. Taruhlah kepercayaanmu pada-Ku, Nak. Percayalah! Karena aku akan berdiri di depanmu dan melindungimu. Akulah tempat pengungsianmu.

Berbaliklah pada-Ku, dan percaya pada apa yang telah Kukatakan di dalam firman-Ku, karena Aku mampu dan bersedia menggenapinya. Aku rindu menjadi Tuhan di dalam hidupmu. Biarkan bebanmu pergi, lepaskan, dan biarkan menghilang. Jangan mau untuk tetap tinggal dalam masalah. Renungkanlah jawaban masalah yang positif yang terkandung dalam firman-Ku. Simpanlah firman-Ku lebih lagi dari sebelumnya di dalam hatimu. Simpanlah firman-Ku dalam mulutmu, karena engkau mengatasi segala masalah dengan darah Anak Domba dan kesaksianmu.

Kasihmu, Tuhan

Kamis, 30 Agustus 2007

MENJINAKKAN LIDAH

Saya baru saja menyelesaikan kesaksian pribadi saya di hadapan sekelompok wanita pengusaha, dan sedang berada di kamar kecil, ketika seorang wanita melangkah masuk. "Anda ingat saya?" tanyanya. Saya menatap tanda pengenalnya, tetapi baik wajah maupun namanya tampak asing bagi saya. "Maaf," kata saya, tetapi ia memotong kata-kata saya. "Lima tahun yang lalu, anda menulis surat yang sangat kasar kepada saya. Surat itu sangat melukai saya, dan saya menyimpannya selama bertahun-tahun, berharap suatu hari saya akan bertemu anda lagi." Wajah saya memerah saat saya bergumul dengan rasa malu dan bingung. Saya tidak mengerti apa maksud wanita ini, dan saya tidak dapat berpikir jernih. "Saya memiliki toko barang antik," ia melanjutkan, "dan setelah berbelanja di toko saya, anda menulis surat yang mengeluhkan sikap saya yang kasar." Terguncang mendengar tuduhannya, saya hanya dapat memikirkan satu hal yang dapat saya lakukan. Saya memegang tangannya dan berkata, "Saya sangat menyesal telah menyakiti anda. Maafkan saya." Wanita itu menarik tangannya, mengangguk, lalu melangkah pergi.

Saya bergegas menuju mobil saya, sebelum air mata saya bercucuran. Kata-kata saya telah begitu melukai seseorang, sehingga orang itu mengingatnya selama lima tahun, dan saya bahkan tidak dapat mengingat kejadian itu! Saya pasti kedengaran seperti seorang munafik saat ia mendengarkan pidato saya tadi. Saya menyandarkan kepala ke setir dan menangis terisak-isak. "Tuhan, ampuni saya karena kata-kata saya yang ceroboh."

Malam harinya, saat saya membaca kembali buku harian saya, saya menemukan catatan tentang kejadian itu. Wanita itu telah mengritik dengan suara keras seorang teman saya yang berbelanja bersama saya, karena telah menyentuh sebuah vas. Ia telah mempermalukan kami, membuat kami merasa seperti anak-anak jahil. Dulu, saya pikir surat itu tidak salah, ia pantas menerimanya! Saya benar- benar ingin membuatnya merasa tidak enak, seperti yang telah dilakukannya terhadap kami.

Tak lama kemudian, saya membaca di dalam Alkitab, mengenai seorang wanita yang tertangkap basah melakukan perzinahan. Ketika orang-orang Farisi menyeret wanita ini ke hadapan Kristus, Ia malah menegur orang-orang Farisi ini, bukan wanita itu. Setelah orang-orang Farisi meninggalkan Kristus sendirian bersama wanita itu, Ia bertanya ke mana orang-orang yang menuduhnya tadi dan apakah mereka menghukumnya. "Tidak satu pun, tuan" katanya. "Aku pun tidak menghukum engkau" kata Yesus. "Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi." (Yohanes 8:11) Perbedaan antara kedua konfrontasi ini begitu jelas! Yesus menyerang wanita ini dengan cara yang membuat wanita tersebut tetap terbuka padaNya.

Saya menyerang pemilik toko itu dengan cara yang membangun tembok kebencian. Saya merindukan kesempatan lain untuk berada bersama wanita itu di kamar kecil. Saya telah memperoleh pelajaran yang berharga. Di dalam proses, saya telah melihat cara-cara lain yang lebih ramah untuk mengucapkan hal yang sama. Kata-kata terlalu berharga untuk dilontarkan tanpa dipikirkan baik-baik. Jika di- gunakan dengan ceroboh, kata-kata dapat membangun kesenjangan. Tetapi jika digunakan dengan hati-hati, kata-kata dapat menjembatani menuju Kristus... Maya Mathers

Rabu, 29 Agustus 2007

Menolong sesama

Bryan hampir saja tidak melihat wanita tua yang berdiri dipinggir jalan itu, tetapi dalam cahaya berkabut ia dapat melihat bahwa wanita tua itu membutuhkan pertolongan. Lalu ia menghentikan mobil Pontiacnya di depan mobil Mecedes wanita tua itu, lalu ia keluar dan menghampirinya. Walaupun dengan wajah tersenyum wanita itu tetap merasa khawatir, karena setelah menunggu beberapa jam tidak ada seorang pun yang menolongnya. Apakah lelaki itu bermaksud menyakitinya? Lelaki tersebut penampilanya tidak terlalu baik, ia kelihatan begitu memprihatinkan. Wanita itu dapat merasakan kalau dirinya begitu ketakutan, berdiri sendirian dalam cuaca yang begitu dingin, sepertinya lelaki tersebut tau apa yang ia pikirkan. Lelaki itu berkata " saya kemari untuk membantu anda bu, kenapa anda tidak menunggu didalam mobil bukankah disana lebih hangat? oh ya nama saya Bryan. Bryan masuk kedalam kolong mobil wanita itu untuk memperbaiki yang rusak. Akhirnya ia selesai, tetapi dia kelihatan begitu kotor dan lelah, wanita itu membuka kaca jendela mobilnya dan berbicara kepadanya, ia berkata bahwa ia dari st louis dan kebetulan lewat jalan ini. Dia merasa tidak cukup kalau hanya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Wanita itu berkata berapa yang harus ia bayar, berapapun jumlahnya yang ia minta tidak menjadi masalah, karena ia membayangkan apa yang akan terjadi jika lelaki tersebut tidak menolongnya. Bryan hanya tersenyum. Bryan tidak mengatakan berapa jumlah yang harus dibayar, karena baginya menolong orang bukanlah suatu pekerjaan. Ia yakin apabila menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan tanpa suatu imbalan suatu hari nanti Tuhan pasti akan membalas amal perbuatanya. Ia berkata kepada wanita itu " Bila ia benar-benar ingin membalas jasanya, maka apabila suatu saat nanti apabila ia melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan maka tolonglah orang tersebut "...dan ingatlah pada saya". Bryan menunggu sampai wanita itu menstater mobilnya dan menghilang dari pandangan.

Setelah berjalan beberapa mil wanita itu melihat kafe kecil, lalu ia mampir kesana untuk makan dan beristirahat sebentar. Pelayan datang dan memberikan handuk bersih untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Wanita itu memperhatikan sang pelayan yang sedang hamil, dan masih begitu muda. Lalu ia teringat kepada Bryan Setelah wanita itu selesai makan dan, sang pelayan sedang mengambil kembalian untuknya, wanita itu pergi keluar secara diam-diam. Setelah kepergiannya sang pelayan kembali, pelayan itu bingung kemana wanita itu pergi, lalu ia menemukan secarik kertas diatas meja dan uang $1000. Ia begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis oleh wanita itu: "Kamu tidak berhutang apapun pada saya karena seseorang telah menolong saya, oleh karena itulah saya menolong kamu, maka inilah yang harus kamu lakukan: "Jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang". Malam ketika ia pulang dan pergi tidur, ia berfikir mengenai uang dan apa yang di tulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita itu bisa tahu kalau ia dan suaminya sangat membutuhkan uang untuk menanti kelahiran bayinya? Ia tau bagaimana suaminya sangat risau mengenai hal ini, lalu ia memeluk suaminya yang terbaring disebelahnya dan memberikan ciuman yang lembut sambil berbisik :"semuanya akan baik-baik saja, I Love You Bryan" "Segala sesuatu yang berputar akan selalu berputar", therefore, don't ever to stop to do good things in your life.. GBU


2 Kor 4:18
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah KEKAL

Anda spesial

Suatu hari seorang penceramah terkenal membuka seminarnya dengan cara yang unik.Sambil memegang uang pecahan Rp. 100.000,00.- ia bertanya kepada hadirin,"Siapa yang mau uang ini?" Tampak banyak tangan diacungkan. Pertanda banyak minat. "Saya akan berikan ini kepada salah satu dari Anda sekalian,tapi sebelumnya perkenankanlah saya melakukan ini." Ia berdiri mendekati hadirin. Uang itu diremas-remas dengan tangannya sampai berlipat2. Lalu bertanya lagi,"Siapa yang masih mau uang ini?"Jumlah tangan yang teracung tak berkurang. "Baiklah," jawabnya, "Apa jadinya bila saya melakukan ini?" ujarnya sambil menjatuhkan uang itu ke lantai dan menginjak2nya dengan sepatunya.Meski masih utuh, kini uang itu jadi amat kotor dan tak mulus lagi.Nah, apakah sekarang masih ada yang berminat?" Tangan-tangan yang mengacung masih tetap banyak. "Hadirin sekalian, Anda baru saja menghadapi sebuah pelajaran penting.Apapun yang terjadi dengan uang ini, anda masih berminat karena apa yang saya lakukan tidak akan mengurangi nilainya.Biarpun lecek dan kotor, uang itu tetap bernilai Rp. 100.000,00.- Dalam kehidupan ini kita pernah beberapa kali terjatuh, terkoyak, dan berlepotan kotoran akibat keputusan yang kita buat dan situasi yang menerpa kita. Dalam kondisi seperti itu, kita merasa tak berharga, tak berarti. Padahal apapun yang telah dan akan terjadi, Anda tidak pernah akan kehilangan nilai di mata mereka yang mencintai Anda, terlebih di mata Tuhan. Jangan pernah lupa - Anda spesial...!!!

Selasa, 28 Agustus 2007

KISAH SEORANG ANAK KECIL

Sekitar tahun lalu, saya melayani seorang anak kecil berumur 5 tahun untuk mengisi libur musim panas sebagai Babysitter. Dan masa itu adalah pekerjaan musim panas yang paling berkesan ! Maddie dan saya selalu berjalan jalan di taman setiap hari setelah makan siang. Maddie suka bermain ayunan dan perosotan di taman itu. Walaupun masih kecil, Maddie mempunyai hati yang baik, dan dia selalu membuat saya terkejut pada kasihya terhadap orang lain. Kedua orang tuanya pun juga sama - Selalu ada damai sejahtera diantara mereka. Saya selalu bertanya, mengapa mereka sangat berbeda dari orang orang lain?

Suatu hari di taman itu, saya sedang mendorong Maddie yang bermain ayunan, dan kami mendengar banyak anak anak kecil tertawa. Kami melihat ada sekelompok anak anak yang berkumpul di sebuah tempat di taman itu.

Maddie menyetop ayunannya, dan ingin pergi kesana untuk melihat apa yang sedang mereka tertawakan.

Kami berjalan, dan seorang anak laki-laki lari menuju Maddie dan mengatakan, "Ayo ke sini dan lihat orang perempuan aneh ini! Ia kotor dan berbau, menangis lagi!"

Maddie mendorong anak laki laki itu, dan menuju ke seorang wanita yang sedang duduk di tanah.

Wanita itu kelihatannya berumur sekitar 50 tahun, walaupun kemungkinan umurnya lebih muda. Karena terlihat kehidupannya sangat susah, dan anak laki-laki itu benar, orang itu berbau dan kotor. Suatu hal yang akan ku pikir akan kulakukan adalah memegang Maddie dan menyingkirkannya dari orang itu.

Ketika saya mencarinya, ternyata Maddie sudah duduk di samping wanita itu, dan memegang tangan orang itu. Orang itu melihat kepada Maddie dan tersenyum. Untuk beberapa detik lamanya orang itu rasanya tidak lagi berbau dan kotor, dia cantik!! Anak-anak yang lain akhirnya meninggalkan orang itu, dan Maddie memeluk orang itu, lalu Maddie meninggalkannya.

Di sepanjang jalan, Maddie menggumamkan sebuah nyanyian, dan berlompat-lompat kecil, sesuai kebiasaannya. Ia gembira, sepertinya tidak memikirkan kesusahan. Saya menunggu Maddie mengatakan sesuatu tentang wanita itu, tetapi ia tidak mengatakan sepatah katapun.

Akhirnya ketika sampai di rumah, saya tidak tahan lagi. Saya menghampiri Maddie dan berkata, "Mengapa kamu lakukan itu?"

Maddie bertanya balik, "Melakukan apa Julie ?" dan saya jawab, "Mengapa kamu memegang tangan dan memeluk orang itu sedangkan anak anak lain menertawainya dan menakut-nakutinya?"

Maddie menatap saya dan berkata, "Julie, Yesus tidak akan memperlakukan wanita itu seperti itu. Setiap orang menertawakan dan memperlakukan Yesus seperti apa yang mereka perbuat, tapi apa yang Yesus telah perbuat ! Dia sudah mati untuk kita di kayu salib.

Setiap kali saya melihat seseorang dipermalukan seperti itu, saya selalu pergi menemuinya, memeluk mereka, dan mengatakan bahwa Yesus mencintai mereka, hal itu selalu membuat mereka merasa menjadi lebih baik.

Saya yang berumur 23 tahun, seharusnya lebih pintar ! Tetapi anak berumur 5 tahun ini mengetahui lebih banyak daripada saya. Dan itulah Maddie !

Yesus, datang ke dunia yang kotor dan dingin ini, ditertawakan, diludahi, tetapi Dia mati untuk kita.

Saya berubah mulai hari itu, dunia terlihat berbeda, dan hal itu dikarenakan seorang anak perempuan kecil berumur 5 tahun yang telah memperlihatkan apa arti sebenarnya Kasih.

Senin, 27 Agustus 2007

Topan Vs Sepoi

Suatu hari angin topan berbincang dengan angin sepoi-sepoi.

Angin topan berkata, "Aku lah yang paling hebat karena tiupanku paling kencang."

Angin sepoi berkata, "Belum tentu yang tiupannya kencang jadi paling hebat."

"Kalau begitu kita buktikan", kata angin topan, "Kau lihat tupai di pohon itu? Siapa yang dapat menjatuhkannya dialah yang paling hebat."

"OK, kalau begitu", kata angin sepoi, "kau dulu yang mulai."

Angin topan bertiup sangat kencang sekali, pohon itu pun hampir roboh. Si tupai pun mencengkeram pohon erat-erat kemudian masuk berlindung ke lubangnya di pohon.

Setelah 5 menit, topan pun kelelahan, kemudian angin sepi berkata, "sekarang giliranku."

Angin sepoi berhembus pelan menyejukkan. Cuaca cerah, angin berhembus sepoi-sepoi, tupai pun keluar dari sarangnya untuk menikmati hari itu, karena angin berhembus sepoi-sepoi maka tupai menjadi mengantuk dan tertidur. Waktu itu angin sepoi langsung menghembus keras. Jatuhlah tupai itu. Angin sepoi-sepoi pemenangnya.


Sumber : unknown

Minggu, 26 Agustus 2007

ARTI SEBUAH KESEMPURNAAN

Seorang lelaki yg sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya.Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tsb menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung ; mana yang paling sempurna.

Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang,ia berkata kepada bapak Petani," Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan."

Hari berikutnya ia pergi dgn anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata,"Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling."

Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata,"inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna."

Lalu menikahlah si Lelaki dgn anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya " Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?""

Petani menjawab," Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan....."

Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.

Sumber : Unknown

Sabtu, 25 Agustus 2007

Kisah Burung yg kedinginan

Suatu ketika, ada seorang pria yang menganggap Natal sebagai sebuah takhayul belaka. Dia bukanlah orang yang kikir. Dia adalah pria yang baik hati dan tulus, setia kepada keluarganya dan bersih kelakuannya terhadap orang lain. Tetapi ia tidak percaya pada kelahiran Kristus yang diceritakan setiap gereja di hari Natal. Dia sungguh sungguh tidak percaya. "Saya benar-benar minta maaf jika saya membuat kamu sedih," kata pria itu kepada istrinya yang rajin pergi ke gereja. "Tapi saya tidak dapat mengerti mengapa Tuhan mau menjadi manusia. Itu adalah hal yang tidak masuk akal bagi saya "

Pada malam Natal, istri dan anak-anaknya pergi menghadiri kebaktian tengah malam di gereja. Pria itu menolak untuk menemani mereka. "Saya tidak mau menjadi munafik," jawabnya. "Saya lebih baik tinggal di rumah. Saya akan menunggumu sampai pulang."

Tak lama setelah keluarganya berangkat, salju mulai turun. Ia melihat keluar jendela dan melihat butiran-butiran salju itu berjatuhan. Lalu ia kembali ke kursinya di samping perapian dan mulai membaca surat kabar. Beberapa menit kemudian, ia dikejutkan oleh suara ketukan. Bunyi itu terulang tiga kali. Ia berpikir seseorang pasti sedang melemparkan bola salju ke arah jendela rumahnya. Ketika ia pergi ke pintu masuk untuk mengeceknya, ia menemukan sekumpulan burung terbaring tak berdaya di salju yang dingin. Mereka telah terjebak dalam badai salju dan mereka menabrak kaca jendela ketika hendak mencari tempat berteduh.

Saya tidak dapat membiarkan makhluk kecil itu kedinginan di sini, pikir pria itu. Tapi bagaimana saya bisa menolong mereka? Kemudian ia teringat akan kandang tempat kuda poni anak-anaknya. Kandang itu pasti dapat memberikan te mpat berlindung yang hangat. Dengan segera pria itu mengambil jaketnya dan pergi ke kandang kuda tersebut. Ia membuka pintunya lebar-lebar dan menyalakan lampunya. Tapi burung-burung itu tidak masuk ke dalam. Makanan pasti dapat menuntun mereka masuk, pikirnya. Jadi ia berlari kembali ke rumahnya untuk mengambil remah-remah roti dan menebarkannya ke salju untuk membuat jejak ke arah kandang. Tapi ia sungguh terkejut. Burung-burung itu tidak menghiraukan remah roti tadi dan terus melompat-lompat kedinginan di atas salju.

Pria itu mencoba menggiring mereka seperti anjing menggiring domba, tapi justru burung-burung itu berpencaran kesana- emari, malah menjauhi kandang yang hangat itu. "Mereka menganggap saya sebagai makhluk yang aneh dan menakutkan," kata pria itu pada dirinya sendiri, "dan saya tidak dapat memikirkan cara lain untuk memberitahu bahwa mereka dapat mempercayai saya. Kalau saja saya dapat menjadi seekor burung selama beberapa menit, mungkin saya dapat
membawa mereka pada tempat yang aman."

Pada saat itu juga, lonceng gereja berbunyi. Pria itu berdiri tertegun selama beberapa waktu, mendengarkan bunyi lonceng itu menyambut Natal yang indah. Kemudian dia terjatuh pada lututnya dan berkata, "Sekarang saya mengerti," bisiknya dengan terisak. "Sekarang saya mengerti mengapa KAU mau menjadi manusia."

Jumat, 24 Agustus 2007

Kisah Nenek dan Cucu nya

Nenek Granny sedang menyambut cucu-cucunya pulang dari sekolah. Mereka adalah anak-anak muda - anak muda yang sangat cerdas dan sering menggoda nenek mereka. Kali ini, Tom mulai menggoda dia dengan berkata,

"Nek, apakah nenek masih pergi ke gereja pada hari minggu?"

"Tentu!"

"Apa yang nenek peroleh dari gereja? Apakah nenek bisa memberitahu kami tentang Injil minggu lalu..?"

"Tidak, nenek sudah lupa. Nenek hanya ingat bahwa nenek menyukainya."
"Lalu apa khotbah dari pastor?"

"Nenek tidak ingat. Nenek sudah semakin tua dan ingatan nenek melemah. Nenek hanya ingat bahwa ia telah memberikan khotbah yang memberi kekuatan, Nenek menyukai khotbah itu."
Tom menggoda, "Apa untungnya pergi ke gereja jika nenek tidak mendapatkan
sesuatu dariNya?"

Nenek itu terdiam oleh kata-kata itu dan ia duduk di sana termenung. Dan anak-anak lain tampak menjadi malu. Kemudian nenek itu berdiri dan keluar dari ruangan tempat mereka semua duduk, dan berkata, "Anak-anak, ayo ikut nenek ke dapur."

Ketika mereka tiba di dapur, dia mengambil ta s rajutan dan memberikannya
kepada Tom sambil berkata, "Bawalah ini ke mata air, dan isilah dengan air,lalu bawa kemari!"
"Nenek, apa nenek tidak sedang melucu? Air didalam tas rajutan....! Nek, apa ini bukan lelucon?" tanya Tom.

"Tidak.., lakukanlah seperti yang kuperintahkan. Saya ingin memperlihatkan kepadamu sesuatu."

Maka Tom berlari keluar dan dalam beberapa menit ia kembali dengan tas yang bertetes-teskan .. "Lihat nek," katanya. "Tidak ada air di dalamnya."

"Benar," katanya. "Tapi lihatlah betapa bersihnya tas itu sekarang.

Anak-anak, tidak pernah kamu ke gereja tanpa mendapatkan sesuatu yang baik, meskipun kamu tidak mengetahuinya."

Kamis, 23 Agustus 2007

Jejak Kaki

Suatu malam seorang bermimpi. Dia mimpi berjalan bersama Tuhan di sepanjang tepian pantai. Di ujung langit sana tergambar peristiwa-peristiwa dari kehidupannya. Di setiap kejadian ia memperhatikan ada dua pasang jejak kaki di permukaan pasir, satu punyanya dan lainnya jejak kaki Tuhan.

Pada penayangan dari peristiwa itu di akhir hidupnya, dia kembali melihat jejak kaki di permukaan pasir itu. Dia memperhatikan bahwa banyak kali di dalam kehidupannya hanya ada satu jejak kaki. Dia memperhatikan bahwa saat-saat itu adalah saat-saat genting dan penuh kesedihan. Hal itu sungguh membingungkannya, dan ia bertanya kepada Tuhan tentang hal ini. "Tuhan, Engkau berkata bahwa sekali aku memutuskan untuk mengikutMu, Engkau berjanji akan berjalan selamanya bersamaku. Tetapi aku juga memperhatikan, pada masa aku mengalami kesukaran dalam hidupku, hanya ada satu pasang jejak kaki, aku sungguh tidak mengerti mengapa di saat-saat aku membutuhkanMu malah Engkau meninggalkanku."

Tuhan menjawab: "AnakKu yang Kukasihi, Aku mengasihimu dan tidak akan pernah meninggalkanmu. Pada saat -saat pencobaan dan penderitaanmu, saat di mana engkau hanya melihat ada satu pasang jejak kaki, itulah saat di mana Aku menggendong engkau."

Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.(Yesaya 46:4a)

Kisah Sukses : Ruth Sahanaya

Kisah Ruth Sahanaya: Kalau tidak jadi penyanyi, profesi apa yang paling pas buat Ruth Sahanaya? "Jadi pelawak...!" kata orang-orang terdekatnya yakin. Anda jangan kaget dulu. Pasalnya, menurut me­reka, selain sehari-hari selalu rame, si Uthe ini juga ‘gudangnya' cerita lucu. "Uthe, anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Alfares Edward Sahanaya dan Matheda David yang berdarah Ambon dan Sangir Talaud ini, tertawa lepas menanggapi komentar para sahabatnya itu. Wanita kelahiran Bandung, 1 September 1966, ini mengakui sejak kecil ia memang periang. Mungkin, karena masa kecilnya sarat dengan kasih sayang dan kenangan berkesan.

SI JAIL YANG TUKANG TIDUR Lulus dari TK dan SD St Paulus III, Bandung, Uthe melanjutkan ke SMP Bahureksa, juga di Bandung. Hampir setiap hari ia datang terlambat ke sekolah. Namun, hampir setiap hari pula ia pulang lebih awal. Kok, bisa begitu? Usut punya usut, ternyata Uthe memang hobi banget... tidur! Kalau sudah berbaring di ranjang, ia malas bangun. Dan, kalau matanya sudah ketap-ketip mengantuk, apa pun tak bisa meng­halanginya untuk segera berlayar ke ‘pulau kapuk' alias tempat tidur. Itulah yang membuatnya sering kali telat ke sekolah, atau sebaliknya, cepat-cepat pulang dari sekolah karena mengantuk! Bahkan, saking doyan tidur, Uthe tidak segan-segan tidur di kelas. "Pernah, saya menyogok penjaga sekolah untuk membukakan pintu gerbang sekolah agar saya bisa kabur pulang ke rumah," kisah Uthe, tertawa renyah. Tujuannya, apa lagi kalau bukan untuk tidur! Ketika duduk di bangku SMA (di SMAK Dago) dan beranjak remaja, keisengan Uthe sama sekali tidak berkurang. Seorang ibu guru SMA-nya di kelas satu, mendadak berteriak superkencang ketika membuka kotak tempat menyimpan kapur tulis. Apa pasal? Rupanya, Uthe jail menaruh kodok di dalamnya!

SUARANYA MEMANG INDAH Kalau sekarang Uthe menjelma jadi seorang penyanyi kawakan, rasanya hal itu tidak aneh. Soalnya, sejak masih duduk di TK pun, ia sudah berani ‘tarik suara' di muka umum. Ia memang berasal dari keluarga yang gemar menyanyi. Baik di rumah maupun di gereja, si bungsu ini terbiasa mendengarkan nada-nada musik. Dua kakak perempuannya, Biche dan Ita, tak kalah merdu suaranya. Begitu pula Sam, kakak laki-laki Uthe, yang meninggal karena kanker di usia 9 tahun. Diiringi gitar sang ayah, serta ditimpali suara indah sang ibu, lengkaplah vokal grup keluarga Sahanaya. Hasilnya memang tak sia-sia. Uthe berhasil menyabet Juara I Pop Singer Bandung Raya. Selanjutnya, pada tahun yang sama, berturut-turut ia meraih kemenangan sebagai Runner Up Pop Singer se-Jawa Barat, Runner Up Bintang Radio & Televisi se-Bandung, Juara I Bintang Radio & Televisi se-Jawa Barat, serta Runner up Bintang Radio & Televisi Tingkat Nasional. Maka, makin yakinlah dara bersuara emas ini akan talenta yang diberikan Tuhan kepadanya.

DIDIKAN KELUARGA Bagi Uthe, orang tua adalah segalanya. Panutan, pelindung, sekaligus penyuluh semangat kehidupannya. Walaupun ayahnya, A.E. Sahanaya, bukan tergolong the haves - hanya seorang pensiunan pegawai Departemen Dalam Negeri di Bandung - Ruth dan saudara-saudaranya hidup sangat berbahagia layaknya kisah-kisah keluarga harmonis. "Seingat saya, sepanjang pernikahan orang tua saya, tidak pernah sekali pun mereka bertengkar di depan anak-anaknya," cetus Uthe, bangga. Selain sikap moderat, terbuka, dan disiplin diri yang diterapkan dalam keluarganya, Uthe sangat terkesan pada dasar keimanan orang tuanya. "Setiap hari Papi dan Mami berdoa untuk anak-anaknya. Kami semua, diajarkan untuk selalu bersyukur atas karunia-Nya dalam keadaan susah maupun senang...." Di mata Uthe, ayah dan ibunya juga selalu bersikap adil terhadap semua anaknya. Meski anak bungsu, kalau melanggar aturan, Uthe tak luput menjalani hukuman. Ibunda Uthe sangat mementingkan tata krama. Bersikap santun dan hormat kepada orang yang lebih tua adalah amanat sang ibu yang tak pernah bisa ia lupakan. "Selain itu, Mami cerewet sekali dalam berbusana. Kelas lima SD, saya diharuskan pakai kaus singlet karena payudara saya mulai tumbuh. Tank top? No way! Mami bisa merepet seharian. Mami juga orangnya rapi, tak segan-segan mencuci dan menyetrika sendiri baju seragam dan pakaian tertentu anak-anaknya. Rupanya kebiasaan ini menurun kepada saya...." Namun, karena merasa kariernya di dunia musik baru ‘seumur jagung', Uthe tak mau berhenti belajar. Selain banyak berdiskusi dengan keluarga maupun teman-teman dekatnya, Uthe pun tak segan bertanya dan menimba pengalaman dari penyanyi senior yang dikaguminya, yaitu Vina Panduwinata dan Harvey Malaiholo. "Maklumlah, waktu itu saya kan masih malu-maluin," ungkap Uthe, jujur. Tak jarang, ia pun merasa minder karena memiliki tubuh yang mungil, dengan berat badan sekitar 43 kg dan tinggi ‘hanya' 153 cm. Itu sebabnya, ia kerap merasa ‘tenggelam' tatkala sedang beraksi di panggung yang luas dan disaksikan ribuan pasang mata. "Waduh, groginya minta ampun! Apalagi saat manggung pertama kali. Bahkan, jujur saja, sampai sekarang pun saya masih sering berkeringat dingin ketika harus tampil menyanyi," kata Uthe, tersenyum.

MENAPAK KE PUNCAK Tahun 1989 seolah menjadi milik Uthe. Ia terpilih sebagai penyanyi rekaman terbaik versi BASF. Dua piala sekaligus ia dapatkan. Album kaset Tak Kuduga meraup penjualan terlaris untuk kategori musik pop kreatif, sedangkan album Amburadul untuk kategori musik pop disko. Jalan emas mulai terbentang lebar di hadapannya. Jerih payahnya selama ini wira-wiri di berbagai pub jazz di kota kelahirannya, terbayar sudah. Kancah musik pop Indonesia pun makin berwarna dengan kehadiran Uthe. Vokalnya yang berpower tinggi menjadi ciri khasnya. Lita Zein, yang juga berkecimpung di dunia yang sama, dengan tulus berucap, "Sebagai penyanyi, Uthe memiliki bakat alami yang luar biasa. Sampai sekarang pun saya masih terus terpukau pada kekuatan talenta yang dimiliknya." Apakah semua keberhasilan itu membuat Uthe berubah? Ah, syukurlah, menurut orang-orang terdekatnya, Uthe ternyata masih seperti yang dulu. Penuh perhatian, selalu hormat dan santun ke­pada orang yang lebih tua, senang memberi, dan tetap senang melawak. Bahkan, kepada beberapa teman terdekatnya, Uthe senantiasa berpesan, "Kalau gue mulai sombong, tolong diingetin, ya?"

Sumber : www.jawaban.com

Rabu, 22 Agustus 2007

Kisah Sukses : Warren Buffet

There was a one hour interview on CNBC with Warren Buffet, the second richest man who has donated $31 billion to charity. Here are some very interesting aspects of his life:

1. He bought his first share at age 11 and he now regrets that he started too late!

2. He bought a small farm at age 14 with savings from delivering newspapers.

3. He still lives in the same small 3-bedroom house in mid-town Omaha , which he bought after he got married 50 years ago. He says that he has everything he needs in that house. His house does not have a wall or a fence.

4. He drives his own car everywhere and does not have a driver or security people around him.

5. He never travels by private jet, although he owns the world ' s largest private jet company.

6. His company, Berkshire Hathaway, owns 63 companies. He writes only one letter each year to the CEOs of these companies, giving them goals for the year. He never holds meetings or calls them on a regular basis. He has given his CEO ' s only two rules. Rule number 1: do not lose any of your share holder ' s money. Rule number 2: Do not forget rule number 1.

7. He does not socialize with the high society crowd. His past time after he gets home is to make himself some pop corn and watch Television.

8. Bill Gates, the world's richest man met him for the first time only 5 years ago. Bill Gates did not think he had anything in common with Warren Buffet. So he had scheduled his meeting only for half hour. But when Gates met him, the meeting lasted for ten hours and Bill Gates became a devotee of Warren Buffet.

9. Warren Buffet does not carry a cell phone, nor has a computer on his desk.

His advice to young people: "Stay away from credit cards and invest in yourself and Remember:
A. Money doesn ' t create man but it is the man who created money.
B. Live your lives, as simple as you are.
C. Don ' t do what others say, just listen to them, but do what you feel good.
D. Don ' t go on brand name; just wear those things in which u feel comfortable.
E. Don ' t waste your money on unnecessary things; just spend on them who really in need rather.
F. After all it ' s your life then why gives chance to others to rule our life."

PAY IT FORWARD

PAY IT FORWARD

Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film "PAY IT FORWARD" bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak jemu-jemu berbuat baik kepada orang lain.

Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: "PAY IT FORWARD"

Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya dipinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.

Percobaanpun dimulai :

Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor. Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya "PAY IT FORWARD, MOM"

Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi kerumah ibunya (nenek si revor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan :"PAY IT FORWARD,MOM"

Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan : "PAY IT FORWARD,SON".

Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis ke ci l yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis ke ci l begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis ke ci l : "PAY IT FORWARD, SIR"

Ayah si gadis ke ci l yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan: "PAY IT FORWARD"

Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah "PAY IT FORWARD" tersebut, jiwa kewartawa nanny a mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.

Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, Si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak ke ci l ini. Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua p emi rsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.

Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul dihalaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka ci ta terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.

Mungkinkah saat kita terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan didalam hidup kita, dan kita bertanya-tanya kepada Tuhan bagaimana cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepadaNya, jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: "PAY IT FORWARD to OTHERS around YOU (Teruskanlah itu kepada orang lain yang ada disekitarmu) "

Selasa, 21 Agustus 2007

Do You Know ???

Do You Know ???

Tahukah anda kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, dibalik itu adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?

Tahukah anda kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?

Tahukah anda kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah : Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang menikmati kecantikannya sendiri?

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?

Tahukah anda kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?

Tahukah anda bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung?

Tapi tahukah anda bahwa hal tersebut akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tersebut?

Tahukah anda kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda
tersebut pasti dikabulkan?

Tahukah anda bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, seperti jatuh cinta, menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan.

Tapi jangan percaya semua yang saya katakan, sebelum anda mencobanya sendiri. Jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu atau salah satu yang saya sebutkan diatas, dan Anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat bahwa pertolongan tersebut akan dikembalikan dua kali lipat.

Senin, 20 Agustus 2007

Lebih Penting Dari Hadiah

Lebih Penting Dari Hadiah
Oleh: Tidak Diketahui

Seorang laki-laki pergi ke luar negeri untuk bekerja dan meninggalkan gadis tunangannya tersedu-sedu. "Jangan khawatir, aku akan menulis surat untukmu setiap hari", katanya. Selama bertahun-tahun laki-laki itu memang menulis surat untuk tunangannya. Tetapi karena dia senang dengan pekerjaannya, dia tidak merencanakan untuk pulang dalam waktu dekat.

Suatu hari, dia menerima undangan pernikahan. Ternyata kekasihnya akan segera menikah. Dengan siapa ? Dengan tukang pos yang tiap hari mengantar surat yang dia tulis. Jarak pemisah telah membuat hati berubah.
Lelaki malang itu merenung, "Lho, apa salahku. Aku mengiriminya surat-surat, coklat, dan bahkan bunga-bunga". Ketika dalam suatu hubungan terjadi masalah, daftar barang-barang yang telah diberikan atau hal-hal yang telah dilakukan untuk seseorang, akan tiba-tiba muncul untuk dipermasalahkan. Kita akan berkata "Saya telah memberimu ini dan itu... Saya telah melakukan semuanya demi kamu". Tampaknya cinta dapat dibuktikan secara mudah hanya dengan pemberian hadiah-hadiah dan perbuatan baik.

Namun, walaupun hadiah-hadiah itu penting juga, cinta memerlukan hal yang mendasar: KEHADIRAN. Kehadiran sang kekasih, kehadiran orang yang dicintai. Pengamatan saya terhadap anggrek ibu saya dapat dijadikan contoh. Saat ibu saya pergi agak lama, bunga-bunga itu tampak tak subur dan banyak diantaranya yang layu. Tapi saat ia kembali hadir, bunga-bunga itu mekar dengan indahnya. Padahal ibu saya tidak melakukan hal-hal yang luar biasa. Ia hanya memberikan banyak waktunya untuk berbicara dan merawat mereka.

Saya kira, orang lebih memerlukan kehadiran perhatian dan kepedulian. Cinta secara fundamental adalah sebuah komitmen terhadap seseorang. Kita dapat mempunyai komitmen terhadap bisnis, pekerjaan, hobi, olahraga, maupun keanggotaan di klub, tetapi dapat dikatakan dengan tegas: semua itu tidak dapat mencintai kita. Hanya orang lain yang dapat membalas cinta kita, dan untuk itu, komitmen tertinggi sebagai manusia adalah memberikan waktu kita dengan orang yang kita cintai. Dan karena manusia memerlukan kasih sayang dan makanan, hadiah-hadiah material hanya dapat - secara terbatas - membantu untuk mengembangkan cinta. Tapi itu semua tidak dapat menggantikan kehadiran pribadi, yang merupakan hadiah terbesar!

Martha sedang sibuk dengan pekerjaannya. Dia yakin harus bekerja keras, karena ia mencintai ayahnya yang sedang sakit kanker. Dia harus membeli obat-oabatan yang mahal. Saudara-saudaranya yang lain tetap tinggal dengan ayah mereka hampir setiap saat. Mereka memandikannya, bernyanyi untuknya, menyuapi makan, ataupun sekedar menemani sang ayah

Suatu hari Martha sakit hati. Dia mendengar sang ayah berkata kepada ibunya, "Semua anak-anak kita mencintaiku kecuali Martha". "Bagaimana mungkin?", pikir Martha. "Bukankah aku yang bekerja mati-matian untuk mendapatkan uang guna membeli semua obat-obatan? Saudara-saudaraku bahkan tidak berbagi sebesar yang aku berikan".

Suatu hari, Martha pulang larut malam seperti biasanya. Dia mengintip untuk pertama kalinya, ke dalam kamar di mana ayahnya berbaring. Dia melihat ayahnya masih terjaga, maka dia memutuskan untuk datang mendekat di samping tempat tidur ayahnya. Ayahnya memegang kedua tangan Martha dan berkata, "Aku merindukanmu. Aku sudah tidak punya banyak waktu lagi. Tinggalah dan temani aku". Dan itu yang ia lakukan, semalaman ia tinggal menemani ayahnya, berpegang, menggenggam tangannya.

Pagi harinya martha berkata pada semua orang, "Aku mengambil cuti. Aku ingin menemani Ayah. Mulai saat ini aku akan memandikan dan bernyanyi untuknya". Sebuah senyum bahagia muncul menghias wajah ayahnya. Kali ini ia tahu Martha mencintainya.

Apa Itu Masalah

Apa Itu Masalah ??

Masalah yang kamu hadapi akan membuatmu kalah atau juga membuatmu berhasil tergantung bagaimana kamu meresponinya. Sayangnya banyak orang yang salah memandang bagaimana Tuhan memakai masalah-masalah untuk kebaikan dalam hidupnya. Mereka menanggapinya dengan cara yang bodoh dan marah terhadap masalah-masalahnya bahkan tidak mau memikirkan apa keuntungan yang mereka terima.

Di bawah ini ada lima cara Tuhan memakai masalah dalam hidupmu :

Tuhan memakai masalah untuk menuntunmu.
Kadang-kadang Tuhan harus membakar tempat kenyamananmu agar kamu mau berpindah. Masalah sering membawa kita ke tempat yang baru dan memotivasikan kita untuk berubah. Apakah Tuhan sedang mencoba mengambil perhatianmu. Kadang-kadang membawa kita ke situasi, keadaan yang menyakitkan agar kita mau mengubah cara jalan kita (Amsal 20:30)

Tuhan memakai masalah untuk mengujimu.
Manusia seperti teh celup, jika kita ingin mengetahui apa yang ada di dalamnya, masukkan saja ke dalam air panas! Pernahkah Tuhan menguji imanmu lewat masalah-masalah ? Apakah masalah- masalah itu membuka pikiranmu ? Ketika kamu menghadapi banyak masalah, "hendaklah kamu penuh sukacita sebab lewat masalah-masalah ini akan menguji imanmu dan akan mengajarkan kamu tentang kesabaran" (Yak 1:2-3)

Tuhan memakai masalah untuk mengoreksimu.
Ada beberapa pelajaran yang kita dapati lewat jalan yang menyakitkan dan kegagalan. Contohnya seperti anak kecil yang orang tuanya menyuruh dia untuk tidak memegang kompor yang panas. Tetapi kamu mungkin akan dapat mempelajari sesuatu lewat terbakar. Kadang-kadang kita mempelajari nilai dari sesuatu : kesehatan, uang, hubungan, dengan menghilangkannya. "...bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu" (Mzm 119:71)

Tuhan memakai masalah untuk melindungimu.
Suatu masalah kadang-kadang kelihatan akan lebih memberkatimu jika masalah itu mencegahmu untuk jatuh ke masalah yang lebih merugikanmu . Contohnya, ada seorang teman yang dipecat karena menolak mengerjakan sesuatu yang tidak beretika ketika atasannya menyuruhnya. Kehilangan pekerjaan adalah masalahnya. Tetapi ia terselamat dari
hukuman penjara setelah setahun kemudian ketika tindakan atasannya terungkap. Memang kamu telah mereka- rekakan yang jahat terhadap aku tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan." (Kej 50:20)

Tuhan memakai masalah untuk meyempurnakanmu.
Masalah, jika ditanggapi dengan benar, membangun karakter kita. Tuhan jauh lebih tertarik pada karaktermu daripada kesenanganmu. Hubunganmu dengan Tuhan dan karaktermu adalah dua hal yang kekal, justru bisa bersuka cita ketika kita sedang menghadapi masalah, masalah menolong kita untuk belajar bersabar. Dan kesabaran membentuk karakter kita dan menolong kita percaya.

BERSUKACITALAH SENANTIASA DI DALAM TUHAN

Sumber : www.petra.ac.id

Minggu, 19 Agustus 2007

Berada Dalam Posisi Yang Benar

Berada Dalam Posisi Yang Benar

Tahukah kamu bahwa tubuh manusia didesain untuk menyembuhkan dirinya sendiri? Banyak masalah kesehatan dapat dengan mudah disembuhkan jika tubuh kita siap. Kamu mungkin bergumul secara konstan dengan beberapa masalah fisik, tetapi mungkin yang kamu butuhkan hanyalah hidup dengan cara yang lebih sehat dan lihatlah hasilnya. Tentunya tidak semua hal dapat disembuhkan sendiri oleh tubuh kita, tetapi Tuhan telah berjanji untuk menyembuhkan & memberkati kamu jika kamu setia dan kamu dalam posisi yang benar untuk disembuhkan.

Perhatikan kebiasaan-kebiasaanmu sehari-hari dan gaya hidupmu, mungkin terdapat hal-hal positif yang perlu kamu lakukan dengan lebih tekun dan setia. Memang kedengarannya mudah, tetapi dibutuhkan komitmen yang sungguh- sungguh untuk membuat hal tersebut terjadi dan berdampak.

Menempatkan dirimu diposisi yang benar sangat diperlukan untuk menerima berkat & kesembuhan dari Tuhan.

"Aku akan memulihkan kesehatanmu dan menyembuhkan luka-lukamu, 'kata TUHAN"

Doa Hari Ini:
Tuhan, terima kasih untuk janji-Mu bahwa Engkau akan memberkati dan menyembuhkan aku. Kiranya aku beroleh kekuatan dan dedikasi untuk berurusan dengan area- area dalam hidupku yang bermasalah dan menjadi siap untuk menerima berkat- berkat dari-Mu. Di dalam nama Yesus. Amin.

Sabtu, 18 Agustus 2007

MURID SI PEMATUNG

Alkisah, di pinggir sebuah kota, tinggal seorang seniman pematung yang sangat terkenal di seantero negeri. Hasil karyanya yang halus, indah, dan penuh penghayatan banyak menghiasi rumah-rumah bangsawan dan orang-orang kaya di negeri itu. Bahkan, di dalam istana kerajaan hingga taman umum milik pemerintah pun, dihiasi dengan patung karya si seniman itu.

Suatu hari, datang seorang pemuda yang merasa berbakat memohon untuk menjadi muridnya. Karena niat dan semangat si pemuda, dia diperbolehkan belajar padanya. Bahkan, ia juga diijinkan untuk tinggal di rumah paman si pematung.

Sejak hari itu, mulailah dia belajar dengan tekun, mengukur ketepatan bahan adonan semen, membuat rangka, cara menggerakkan jari-jari tangan, dan mengenali setiap tekstur sesuai bentuk dan jenis benda yang akan dibuat patung, dan berbagai kemampuan mematung lainnya.

Setelah belajar sekian lama, si murid merasa tidak puas. Sebab, menurutnya, hasil patungnya belum bisa menyamai keindahan patung gurunya. Dia pun kemudian menganalisa dengan seksama, lantas memutuskan meminjam alat-alat yang biasa dipakai gurunya. Dia berpikir, rahasia kehebatan sang guru pasti di alat-alat yang dipergunakan.
“Guru, bolehkan saya meminjam alat-alat yang biasa Guru pakai untuk mematung? Saya ingin mencoba membuat patung dengan memakai alat-alat yang selalu dipakai guru agar hasilnya bisa menyamai patung buatan Guru.” “Silakan pakai, kamu tahu dimana alat-alat itu berada kan? Ambil saja dan pakailah,” jawab sang guru sambil tersenyum.

Selang beberapa hari, dengan wajah lesu si murid mendatangi gurunya dan berkata, “Guru, saya sudah berusaha dan berlatih dengan tekun sesuai petunjuk Guru, memakai alat-alat yang biasa dipakai Guru. Kenapa hasilnya tetap tidak sebagus patung yang Guru buat?”
“Anakku, gurumu ini belajar dan berlatih membuat patung selama puluhan tahun. Mengamati obyek benda, mencermati setiap gerak dan tekstur, kemudian berusaha menuangkannya ke dalam karya seni dengan segenap hati dan seluruh pikiran. Tidak terhitung berapa kali kegagalan yang telah dibuat, tapi tidak pernah pula berhenti mematung hingga hari ini. Bukan alat-alat bantu yang engkau pinjam itu yang kamu butuhkan untuk menjadi seorang pematung handal, tetapi jiwa seni dan semangat untuk menekuninya yang harus engkau punyai. Dengan begitu, lambat laun engkau akan terlatih dan menjadi pematung yang baik.”
“Terima kasih Guru, saya berjanji akan terus berlatih, mohon Guru bersabar mengajari saya.”

Untuk menciptakan sebuah maha karya, tidak cukup hanya mengandalkan talenta semata. Kita butuh proses belajar dan ketekunan berlatih bertahun-tahun. Bahkan, meski dibantu alat-alat secanggih apapun, hasil yang didapat sebenarnya sangat tergantung pada tangan-tangan terampil dan terlatih yang menggerakkannya.

Demikian pula dalam kehidupan ini, jika ingin meraih prestasi yang gemilang, ada harga yang harus kita bayar! Apapun bidang yang kita geluti, apapun talenta yang kita miliki, kita membutuhkan waktu, fokus dan kesungguhan hati dalam mewujudkannya hingga tercapai kesuksesan yang membanggakan!!!

Sumber : andriewongso.com

Lebih Dari Sekedar Bekerja

Lebih Dari Sekedar Bekerja

Apa kita bekerja untuk makan? Atau kita makan untuk bekerja? Semua orang bekerja. Menanggung lelah; menahan jengkel; memeras pikiran; mengucurkan keringat; menghabiskan tenaga; membanting tulang dari pagi sampai sore.

Bayangkanlah paramedis di UGD yang seharian berdiri menunduk menjahit robekan tubuh korban yang mengerang kesakitan karena ususnya terburai. Atau seorang masinis kereta api yang pukul tiga pagi sudah menyalakan tungku batu bara lokomotif. Atau bahkan bayangkan pekerjaan seorang ibu rumah tangga, yang tak pernah ada habisnya. Untuk apa mereka bekerja? Untuk apa kita bekerja?

Kita bekerja untuk mendapat nafkah. Sesempit itukah tujuan kerja? Apa hidup ini hanya bertujuan untuk mencari nafkah?

Kita adalah makhluk yang lebih dari sekedar punya mulut dan perut tok. Kita memiliki martabat dan hati nurani. Martabat diri itu tidak akan terwujud dengan hanya ongkang kaki.
Karena itulah kita bekerja. Dengan bekerja, diri kita diaktualkan. Dengan bekerja, diri kita jadi berarti dan memberi arti.

Punya arti dan memberi arti bisa dilakukan tiap orang, betapa pun kecil pekerjaannya. Yang diperbuat seorang penjaga pintu lintasan kereta api bukan sekedar menjaga pintu kereta, tapi menjaga puluhan nyawa manusia. Yang diperbuat ibu bukan sekedar menyiapkan nasi, melainkan menyiapkan masa depan anak-anaknya.

Setiap orang perlu bekerja. Sebab itu, yang diberikan Tuhan kepada Adam pertama-tama adalah pekerjaan, bukan istri. Belajarlah dari semut, yang bekerja dengan rajin dan tekun, tidak banyak bicara dan tidak egois. Kerja adalah ibarat senar gitar. Terlalu kencang dia putus, terlalu kendor malah tidak bunyi.

Kita bekerja karena Tuhan bekerja. Tiap pagi Tuhan membangunkan surya. Tiap petang Ia menidurkan senja. Ia meniup awan. Ia meneteskan hujan. Ia menghidupkan indung telur. Ia
menghembuskan napas kehidupan ke sebuah janin. Ia mengajar ikan berenang. Ia mengawasi merpati yang terbang kian kemari.

Ketika kita bekerja, Tuhan berada di dekat kita. Sekali-kali ia menoleh kepada kita. Ia tahu bahwa kita letih. Ia juga letih. Ia pun mengangguk kagum melihat kita saat mengerjakan tugas dengan ketekunan.

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan.

Kita bekerja karena hidup ini mempunyai arti. Kita bekerja supaya hidup ini memberi arti. Hidup ini CUMA SEKALI. Sekali berarti sesudah itu mati. Pertanyaannya, apakah hidup kita sekarang ini sudah memiliki arti dan memberi arti?

Jumat, 17 Agustus 2007

KETERBATASAN KITA

KETERBATASAN KITA

Bacaan : Matius 25:24-28

Suzanne Bloch, seorang imigran dari Jerman, sering bermain musik bersama Albert Einstein dan para ilmuwan terkemuka lain. Ia berkata bahwa Einstein adalah pemain biola yang hebat,tetapi ia sering membuat jengkel para pemusik lainnya karena tak bisa mengikuti ketukan irama. "Einstein tak bisa menghitung ketukan," kata Bloch menjelaskan. Ya! Einstein bisa merancang teori-teori revolusioner tentang alam semesta, tetapi ia bermasalah dalam menghitung irama. Namun, meski memiliki keterbatasan, Einstein tetap seorang pemusik yang antusias.

Apakah kadang-kadang kita meratapi berbagai keterbatasan kita? Kita semua mempunyai kemampuan, tetapi kita kadang juga terhambat oleh ketidakmampuan.

Dari situ, kita bisa saja tergoda untuk menggunakan keterbatasan kita sebagai alasan untuk tidak melakukan beberapa hal, yang sebenarnya bisa kita lakukan jika Allah telah memampukan kita. Jika kita tidak berbakat untuk berbicara di depan umum atau menyanyi di paduan suara, bukan berarti kita boleh berdiam diri saja dan tidak melakukan apa-apa untuk pelayanan.

Saat kita menyadari bahwa kita semua mempunyai keterbatasan, marilah kita berusaha mencari pimpinan Allah untuk dapat menggunakan talenta kita. Kita pasti dapat berdoa. Kita pasti dapat menunjukkan kebaikan kepada orang lain. Kita dapat mengunjungi orang-orang yang kesepian, sakit, dan berusia lanjut. Kita dapat dengan sederhana dan mengena menceritakan betapa berartinya Yesus bagi hidup kita. Paulus berkata, "Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut anugerah yang diberikan kepada kita" (Roma
12:6)

TERLALU BANYAK ORANG MELAKUKAN KESALAHAN DENGAN MEMENDAM BERBAGAI TALENTA MEREKA

Kamis, 16 Agustus 2007

Di Gereja Tidak Boleh Berisik

Sebelum mengakhiri kelasnya, guru Sekolah Minggu bertanya kepada murid-muridnya.

Guru : "Kenapa kalo di gereja kita tidak boleh berisik?"

Murid: "Karena di gereja ada yang lagi tidur."

Daya Tahan

Daya Tahan

Yakobus 1 : 12 - 18

Ada suatu jenis binatang yang mempunyai daya tahan tubuh yang prima, yaitu tikus kangguru yang hidup di hutan Amerika Selatan. Binatang ini bisa hidup tanpa minum. Ia bisa tinggal di tempat yang kering dan di bagian paling panas yang disebut Lembah Kematian. Begitu juga dengan unta. Unta dapat hidup tanpa setetes airpun selama 20 hari, bahkan ada juga yang bisa bertahan sampai 30 hari. Selain itu unta tahan terhadap cuaca panas dan dingin.

Menurut para ahli, rahasianya terletak pada kemampuan unta untuk mengatur suhu tubuhnya. Bila cuaca panas, ia menaikkan suhu tubuhnya beberapa derajat. Bila cuaca dingin, ia menurunkan suhu tubuhnya beberapa derajat.

Unta yang sehat ternyata dapat mengangkat beban 250kg dan menempuh jarak 50 km dalam sehari.

Daya tahan sangat diperlukan untuk katahanan dan kesehatan tubuh. Demikian juga dengan kerohanian, apakah kita memiliki daya tahan yang kuat ketika menghadapi suatu permasalahan? Hanya orang-orang yang di dalam Tuhan saja yang bisa menghadapi segala pencobaan yang datang dalam hidupnya. Pencobaan yang datang dalam hidup kita memang diijinkan Tuhan untuk melihat seberapa besar iman kita kepadaNya. Karena siapa yang bertahan dalam pencobaan akan menerima mahkota kehidupan. Tetapi ingat, jangan menyalahkan Tuhan dalam setiap situasi buruk yang kita hadapi, karena Tuhan tidak pernah mengijinkan pencobaan melebihi kekuatan dan kemampuan kita. Firman Tuhan berkata dalam Matius 11 : 28 bahwa Tuhan akan memberi kelegaan kepada setiap kita yang mau datang membawa segala beban persoalan kita kepada Tuhan.

Daya tahan yang kuat harus kita miliki untuk bisa tetap bertahan dalam segala keadaan. Untuk itu kita memerlukan Firman Allah sebagai unsur penguat rohani kita. Kita butuh penyertaan Tuhan agar dapat mengatasi segala keadaan buruk.

Milikilah daya tahan yang kuat, agar kita tetap tegar dalam segala keadaan.

Selasa, 14 Agustus 2007

MENGHITUNG HARI

MENGHITUNG HARI

Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.
(Kolose 4:5)

Bila kita hidup sampai 65 tahun, berartiwaktu yang kita miliki adalah sekitar 600.000 jam. Anggaplah kita berumur 18 tahun saat menyelesaikan SMU, maka kita masih memiliki 47 tahun, atau hampir 412.000 jam untuk hidup setelah kelulusan itu.

Jika kita menghabiskan waktu 8 jam sehari untuk tidur; 8 jam untuk kegiatanpribadi, kemasyarakatan, dan rekreasi; dan 8 jam untuk bekerja, maka dalam 47 tahun kita memiliki 137.333 jam dalam setiap kategori. Bila kita memasukkan waktu bekerja dan bermain dalam hitungan jam, maka waktu yang terpakai mungkin terasa lama. Namun bila dilihat dalam terang kekekalan, waktu yang ada akan terasa berlalu begitu cepat. Oleh karena itu, kita harus menggunakan setiap waktu yang ada dengan bijak.

D.J. De Pree, mantan anggota Dewan Direktur RBC yang hidup sampai usia hampir 100 tahun, telah bertahun-tahun memperhitungkan usianya dalam hitungan hari. Bila Anda menanyainya, "Berapa usia Anda?" ia segera akan menjawab dalam hitungan hari. Ia mendasarkan kebiasaannya ini pada Mazmur 90:12, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." Kebiasaan, menghitung hari ini mengingatkannya akan perjalanan waktu yang begitu cepat dan perlunya hidup dengan memandang pada nilai-nilai kekekalan.

Setiap jam, hari, dan tahun yang datang pada kita segera akan berlalu. Oleh karenanya, entah kita menghitungnya atau tidak, pastikanlah bahwa waktu yang kita gunakan berguna bagi Allah dan sesama.

JANGAN SEKEDAR MENGHABISKAN WAKTU TETAPI INVESTASIKANLAH WAKTU ITU

Senin, 13 Agustus 2007

TEKANAN BERBUAH KEBENARAN

TEKANAN BERBUAH KEBENARAN

"Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia akan berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa". Yohanes 15 : 1 - 8

"Tertekan", mungkin adalah kata yang paling ditakuti oleh setiap orang. Siapa yang mau tertekan? Pasti tidak ada seorangpun yang mau tertekan. Mungkin sebagian dari kita pernah merasakan bagaimana rasanya tertekan. Tetapi bukan seberapa berat tekanan yang menghimpit kita, melainkan maksud apa yang tersembunyi di balik tekanan itu.

Hal mamalukan yang sering kita lakukan ketika kita merasa tertekan adalah tenggelam dalam kesedihan dan menangis mengasihani diri sendiri. Tanpa sadar kita mengeluarkan kata-kata kasar dari mulut kita, sehingga kata-kata itu menyebabkan teman/saudara kita menjadi sakit hati. Tekanan merupakan sebuah ujian bagi hubungan kita dengan Tuhan.

Bagaimana hubungan pribadi kita dengan Tuhan ketika kita sedang tertekan? Saat seseorang tertekan, ia cenderung untuk melakukan segala sesuatu menuruti kehendak dan keinginannya
sendiri. Karena kekuatiran dan ketakutan menghimpit jiwa dan perasaannya. Seseorang akan dengan mudah meninggalkan imannya dan tidak percaya lagi pada janji-janji Allah.

Sebenarnya ketika kita merasa tertekan, kita mempunyai kesempatan untuk bertumbuh. Jika saja kita mau melihatnya dengan cara pandang yang positif. Kehidupan ini tidak akan pernah lepas dari yang namanya tekanan, stress dan musibah. Tetapi ketika kita membiarkan kerohanian kita dipelihara oleh Yesus, maka tekanan itu akan menghasilkan sesuatu yang
baru. Kekuatiran kita akan berubah menjadi ketenangan dan pengharapan, kata-kata kasar yang biasa keluar dari mulut kita akan menjadi kata-kata puji- pujian. Roh Kudus akan senantiasa mengajar dan menolong kita untuk menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Dan kehidupan kita akan dipenuhi oleh buah- buah Roh yang kita hasilkan. Sebab lewat tekanan kita pasti akan melihat kemuliaan Allah, asal kita tetap berserah dan percaya padaNya. Tetaplah tinggal di dalam Yesus, sebab di luar Yesus kita tidak bisa berbuat apa-apa.

YANG PENTING BUKAN SEBERAPA BERAT TEKANAN YANG MENGHIMPIT KITA, TETAPI MAKSUD APA YANG TERSEMBUNYI DI BALIK TEKANAN ITU

Minggu, 12 Agustus 2007

Jejak Sepatu di karpet

Sebuah kisah nyata... Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.
Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu : "Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya. "Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.
Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu.Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.
"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran disana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu". Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.
"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"
Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".


Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.
Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita, sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Jumat, 10 Agustus 2007

Lord say that "i Love u"


Allah suka padamu...
Kalau Dia punya dompet, pasti fotomu disimpan didalam-nya,
Kalau Dia punya kulkas, fotomu pasti disimpan di pintunya,
Dia mengirim bunga untukmu setiap musim semi dan matahari terbit setiap pagi,
Kalau kamu ingin bicara, Dia pasti mau mendengarkan.
Sebenarnya Dia bisa tinggal dimana saja di alam semesta ini, dan Dia memilih hatimu. Terima saja sobat, Dia tergila-gila padamu!
Kayak nya mungkin kamu susah sekali percaya bahwa Allah mengenal namamu.
Dia benar benar mengenal namamu (Yes45:3-4) .
Tertulis ditelapak tangan-Nya,diucapkan dengan mulut-Nya,
Dibisikkan dengan bibir-Nya, Namamu.
Hati kita tidak cukup besar untuk memuat semua berkat yang ingin Allah berikan.

Jadi, coba ini :
Kalau matahari terbit membuatmu begitu takjub sampai menahan nafas, atau bunga bunga dipadang membuatmu begitu terpesona, sampai tidak bisa berkata kata tetaplah seperti itu.
Tidak perlu mengatakan apa-apa dan dengarkan sorga berbisik, "Kau suka itu? Aku melakukannya hanya untukmu"
Kalau kita saja suka memberi hadiah hadiah untuk menunjukkan kasih sayang kita, apalagi Dia?

Bisa saja Dia biarkan bumi ini datar dan berwarna abu-abu, tapi Dia tidak begitu.
Dipercikan-Nya warna jingga pada matahari terbit,
Dan diberi-Nya warna biru pada langit.
Dan kalau kamu suka melihat sekawanan angsa yang sedang berkumpul, kamu juga pasti bisa melihatNya.

Apa Dia harus menjadikan bulu ekor musang empuk dan lembutnya?
Apa Dia harus membuat burung- burung berkicau?
Dan lucunya ayam berjalan tergopoh gopoh.
Atau dahsyatnya gelegar guntur?
Mengapa Dia memberi aroma bagi bunga?
Mengapa Dia memberi rasa pada makanan?
Mungkinkah itu semua karena Dia suka sekali melihat raut wajahmu?
Jadi berjanjilah, kamu tidak akan lupa, bahwa kamu bukan suatu kebetulan atau kejadian.. kamu adalah karunia bagi dunia. Karya seni sorgawi, tanda tangan Allah.

(Engkau menenunku didalam kandungan ibuku, Mazmur 139:13)
kamu ditenun/rajutNya, Kamu bukan produksi massal, kamu bukan hasil buatan mesin.
Kamu dirancang secara khusus, diberi karunia khusus,dan ditempatkan didunia ini dengan penuh kasih.. oleh sang Pencipta Agung.

MenurutNya kamu adalah hal terindah yang melesat turun dari puncak dalam sekejap. Menolehlah kepinggir jalan, lihat, Allah sedang bersorak sorak memberimu dukungan dalam lomba lari.
Coba lihat ke depan ke garis akhir, lihat Allah sedang bertepuk tangan memuji langkahmu.

Allah ada bagimu
Kalau Allah punya kalender,pasti tanggal ulang tahunmu sudah di lingkari.
Kalau Dia menyetir mobil, pasti namamu sudah tertulis di bemperNya,
Kalau ada pohon di sorga, pasti Dia sudah mengukir namamu dibatangnya.
Mungkin kamu tidak mau menggangu Allah dengan lukamu.
Tetapi "Dia yang memelihara kamu" (1 Petrus 5:7)

Dia menunggumu, untuk memelukmu. Dalam keberhasilan ataupun kegagalanmu.
Bapa Sorgawi sangat menyayangimu dan hanya ingin memberikan kasih-Nya kepadamu. Tanpa dibatasi oleh waktu, Allah melihat kita semua. Gelandangan & anak terlantar, semuanya.
Dia melihat kita sebelum kita dilahirkan. Dan Dia suka dengan semua yang dilihatNya.
Dengan luapan emosi, penuh kebanggaan, Sang Pencipta bintang itu menoleh ke arah kita, satu persatu dan mengatakan "Engkau anakKu, Aku sangat mengasihimu"

Aku tahu, suatu hari nanti, engkau akan berpaling dariKu dan menjauh.
Tetapi Aku ingin engkau tahu,Aku telah menyediakan jalan pulang bagimu. Kamu telah memikat hati Allah. Dia tidak sanggup hidup tanpamu.
Impian Allah, membawamu dengan denganNya. Dan jalan menuju salib, memberitahu kita

Sumber : www.petra.ac.id

Kamis, 09 Agustus 2007

Seperti yang Kau ingini

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.

Dia berkata kepada batang bambu," Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"

Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu."

Sang petani menjawab, "Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur."

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam....., kemudian dia berkata kepada petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?"

Petani menjawab batang bambu itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."

Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki."

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-NYA? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, ALLAH sedang membuat kita sempurna untuk di pakai menjadi penyalur berkat. DIA sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-NYA. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena ALLAH tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak ALLAH, membiarkan DIA bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-NYA?

Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, " Ini aku ALLAH, perbuatlah sesuai dengan yang KAU kehendaki."

Author : Unknown

Rabu, 08 Agustus 2007

Pendaki Gunung

Suatu ketika, ada seorang pendaki gunung yang sedang bersiap-siap melakukan perjalanan. Di punggungnya, ada ransel carrier dan beragam carabiner (pengait) yang tampak bergelantungan. Tak lupa tali-temali yang disusun melingkar di sela-sela bahunya. Pendakian kali ini cukup berat, persiapan yang dilakukan pun lebih lengkap.

Kini, di hadapannya menjulang sebuah gunung yang tinggi. Puncaknya tak terlihat, tertutup salju yang putih. Ada awan berarak-arak disekitarnya, membuat tak seorangpun tahu apa yang tersembunyi didalamnya. Mulailah pendaki muda ini melangkah, menapaki jalan-jalan bersalju yang terbentang di hadapannya. Tongkat berkait yang di sandangnya, tampak menancap setiap kali ia mengayunkan langkah.

Setelah beberapa berjam-jam berjalan, mulailah ia menghadapi dinding yangterjal. Tak mungkin baginya untuk terus melangkah. Dipersiapkannya tali temali dan pengait di punggungnya. Tebing itu terlalu curam, ia harus mendaki dengan tali temali itu. Setelah beberapa kait ditancapkan,tiba-tiba terdengar gemuruh yang datang dari atas. Astaga, ada badai salju yang datang tanpa disangka. Longsoran salju tampak deras menimpa tubuh sang pendaki. Bongkah-bongkah salju yang mengeras, terus berjatuhan disertai deru angin yang membuat tubuhnya terhempas-hempas ke arah dinding.

Badai itu terus berlangsung selama beberapa menit. Namun, untunglah,tali-temali dan pengait telah menyelamatkan tubuhnya dari dinding yang curam itu. Semua perlengkapannya telah lenyap, hanya ada sebilah pisau yang ada di pinggangnya. Kini ia tampak tergantung terbalik di dinding yang terjal itu. Pandangannya kabur, karena semuanya tampak memutih. ia tak tahu dimana ia berada.

Sang pendaki begitu cemas, lalu ia berkomat-kamit, memohon doa kepada Tuhan agar diselamatkan dari bencana ini. Mulutnya terus bergumam, berharap ada pertolongan Tuhan datang padanya.

Suasana hening setelah badai. Di tengah kepanikan itu, tampak terdengar suara dari hati kecilnya yang menyuruhnya melakukan sesuatu.
"Potong tali itu.... potong tali itu.

Terdengar senyap melintasi telinganya. Sang pendaki bingung, apakah ini perintah dari Tuhan? Apakah suara ini adalah pertolongan dari Tuhan? Tapi bagaimana mungkin, memotong tali yang telah menyelamatkannya, sementara dinding ini begitu terjal? Pandanganku terhalang oleh salju ini, bagaimana aku bisa tahu? Banyak sekali pertanyaan dalam dirinya. Lama ia merenungi keputusan ini, dan ia tak mengambil keputusan apa-apa...

Beberapa minggu kemudian, seorang pendaki menemukan ada tubuh yang tergantung terbalik di sebuah dinding terjal.
Tubuh itu tampak membeku,dan tampak telah meninggal karena kedinginan. Sementara itu, batas tubuh itu dengan tanah, hanya berjarak 1 meter saja....


Teman, kita mungkin kita akan berkata, betapa bodohnya pendaki itu, yang tak mau menuruti kata hatinya. Kita mungkin akan menyesalkan tindakan pendaki itu yang tak mau memotong saja tali pengaitnya. Pendaki itu tentu akan bisa selamat dengan membiarkannya terjatuh ke tanah yang hanya berjarak 1 meter. Ia tentu tak harus mati kedinginan karena tali itulah yang justru membuatnya terhalang.

Begitulah, kadang kita berpikir, mengapa Sang Pencipta tampak tak melindungi hamba-Nya? Kita mungkin sering merasa, mengapa ada banyak sekali beban,masalah, hambatan yang kita hadapi dalam mendaki jalan kehidupan ini. Kita sering mendapati ada banyak sekali badai-badai salju yang terus menghantam tubuh kita. Mengapa tak disediakan saja, jalan yang lurus, tanpa perlu menanjak, agar kita terbebas dari semua halangan itu?

Namun teman, cobaan yang diberikan Sang Pencipta buat kita, adalah latihan,adalah ujian, adalah layaknya besi-besi yang ditempa, adalah seperti pisau-pisau yang terus diasah.
Sesungguhnya, di dalam semua ujian, dan latihan itu,ada tersimpan petunjuk-petunjuk, ada tersembunyi tanda-tanda, asal KITA PERCAYA.

Ya, asal kita percaya.

Seberapa besar rasa percaya kita kepada Sang Pencipta, sehingga mampu membuat kita "memotong tali pengait" saat kita tergantung terbalik? Seberapa besar rasa percaya kita kepada Sang Pencipta, hingga kita mau menyerahkan semua yang ada dalam diri kita kepada-Nya?

Karena percaya adanya di dalam hati, maka tanamkan terus hal itu dalam kalbumu. Karena rasa percaya tersimpan dalam hati,maka penuhilah nuranimu dengan kekuatan itu.Percayalah, akan ada petunjuk-petunjuk Sang Pencipta dalam setiap langkah kita menapaki jalan kehidupan ini. Carilah, gali, dan temukan rasa percaya itu dalam hatimu. Sebab, saat kita telah percaya, maka petunjuk itu akan datang dengan tanpa disangka.

Arsip Renungan

Artikel Renungan favorit pembaca